Friday, December 3, 2010

Lebih Baik Rusak Sekarang Daripada Nanti (Bantahan Saya)

Beberapa orang yang pernah saya ketahui memiliki suatu prinsip yang menurut saya sangat salah "besar". Yaitu seperti yang tertera dalam judul artikel ini. Mereka beranggapan bahwa jika mereka melakukan perbuatan buruk lebih cepat, maka menghindari perbuatan buruk nanti. Nanti disini tentu saja mereka tidak bisa menjelaskan kapan hal yang mereka lakukan sekarang bakal terjadi di kemudian hari. Perbuatan buruk yang saya maksud adalah selingkuh, berbohong, minum alkohol dan lain-lain yang terjadi pada anak muda sekarang.

Mereka sepertinya lupa akan suatu hukum yang ada dalam masyarakat yaitu "hukum karma atau hukum sebab akibat atau hukum tarik menarik". Siapapun yang berbuat baik maka akan mendapatkan kebaikkan pula dan mereka yang berbuat buruk maka akan mendapatkan keburukkan pula. Hal ini sudah tertera dalam Al Quran:

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji atom), niscaya dia akan menerima (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah (biji atom) pun, niscaya dia akan menerima (balasan)nya.” (QS. Al-Zalzalah [99]:7-8)

Sangat jelas mereka yang punya prinsip tersebut "orang yang gak punya kesadaran". Contohnya saja, jika ada seseorang yang melakukan perbuatan seperti mengambil pasangan orang. Jelas hal ini merupakan perbuatan buruk menganggu hubungan seseorang. Pastinya ada balasannya, bisa jadi kemudian hari ketika memliki pasangan diambil orang juga atau mungkin anaknya akan mengalami rasa sakit hati yang sama dan masih banyak contoh-contoh yang lain.

Intinya MEMBERI = MENERIMA. Jika kamu memberikan efek negatif kepada dunia luar (seperti orang lain) sama dengan kamu memberikan efek negatif kembali pada diri kamu dan juga sebaliknya jika kamu memberikan efek positif pada dunia luar (orang lain) sama dengan kamu memberikan efek positif kembali kepada diri kamu.

Nah seperti beberapa tahun yang lalu ada seorang Fisikawan dan Matematikawan memiliki pemikiran mengenai hukum itu melalui ilmu pengetahuannya dan ternyata pernyataan itu sudah Al Quran jelaskan seperti ayat diatas.

"Untuk setiap aksi muncul reaksi-reaksi balas yang setara." (Issac Newton)

Bagaimana menurut anda, masih ingin memiliki prinsip yang sama atau atau tidak? Semua pilihan ada dalam diri kamu berserta akibatnya.

Agung Prasetyo