Mengenai motivasi sukses, tentunya kita tidak hanya terfokus pada satu orang. Setiap orang dalam hidup kita bisa jadi contoh dalam penyemangat untuk menggapai kesuksesan.
Mungkin beberapa rekan sudah tahu siapa Sandhy Sondoro. Tapi kali ini saya ingin memberikan ada makna yang saya dapat mengenai kesuksesan Sandhy. Yaitu ada kaitan artikel sebelumnya mengenai Dale Carnegie.
"Kamu tidak pernah meraih kesuksesan sebelum kamu menyukai apa yang kamu lakukan sekarang." Dale Carnegie
Kalau gitu langsung simak. Saya juga menampilkan video favorit saya yang easy listening.
Selamat membaca.
***
Sandhy Sondoro lahir di pulau jawa, Indonesia. datang dari music keluarga, dimana orang rumahnya menyukai pop Amerika, folk, Jazz dan blues yang berasal dari Ayah dan Ibunya yang selalu ermain gitar setiap hari. itu adalah kesenangan yang membentuk talenta dia.
Musik yang dia mainkan bukan musik tradisional Indonesia tapi banyak terpengaruh dari soul dan blues. Sandhy Sondoro bukan hanya berbakat dalam bernyanyi, menulis lagu dan sebagai pemain gitar, dia juga memiliki talenta yang lain, dia menyukai menggambar dan memasak.
Musik yang dia mainkan bukan musik tradisional Indonesia tapi banyak terpengaruh dari soul dan blues. Sandhy Sondoro bukan hanya berbakat dalam bernyanyi, menulis lagu dan sebagai pemain gitar, dia juga memiliki talenta yang lain, dia menyukai menggambar dan memasak.

Di Indonesia Sandhy Sondoro memulai dengan bermain band di Sekolah Menengah Atas. Mereka masih memainkan lagu dari Van Halen dan Mr. Big atau The Black Crows. Di umur 18 tahun dia pergi untuk mengunjungi pamannya di California dan menetap disana. Setahun kemudian dia pergi ke Jerman untuk kuliah arsitektur.
Pertama-tama dia memperbaiki kecakapan dalam bahasa Jerman agar diakui di Universitas. Dia lulus dalam desain interiior tapi gairah dia dalam bernyanyi dan bermain gitar lebih kuat daripada bekerja di kantor.
Pengalaman dia pertama kali sebagai musisi jalanan diperoleh di Baden Wurttemburg tahun 1996. Kontes bakat internasional di Berlin menarik dia dan menginspirasi dia. Pada tahun 1998 dia kembali ke Berlin dan memulai karir dia sebagai penyanyi dan pemain gitar di bar-bar, club-club dan di metro.
Lagu favorit dia "Down on the Streets" terinspirasi dari pengalaman dia tumbuh di metropolitan Berlin. Dia tampil di teater favorit seperti House of World Cultures in Berlin, bermain di festival-festival music seperti Museum Bode Festival Isle. Penggemar dia ada di Hamburg, Cologne, Stuttgart dan masih banyak tempat di Jerman.
Pada tahun 2009 dia mengikuti International Young Singers - New Wave dan para partisipasi dari Latvia, Kazahstan, China, Italy, Indonesia, Poland, Finland, France, Ukraine dan Russia. Festival ini berada di pantai Yurmala, Latvia yang sangat populer di Eropa Timur, bekas negara uni Soviet.
Dia menjadi juara satu bersama penyanyi dari Ukraina Jamala dan memenangkan 50,000 Euro.
Sumber: Indonesia First
Salam, Buen Kesong
Agung Prasetyo
Pertama-tama dia memperbaiki kecakapan dalam bahasa Jerman agar diakui di Universitas. Dia lulus dalam desain interiior tapi gairah dia dalam bernyanyi dan bermain gitar lebih kuat daripada bekerja di kantor.
Pengalaman dia pertama kali sebagai musisi jalanan diperoleh di Baden Wurttemburg tahun 1996. Kontes bakat internasional di Berlin menarik dia dan menginspirasi dia. Pada tahun 1998 dia kembali ke Berlin dan memulai karir dia sebagai penyanyi dan pemain gitar di bar-bar, club-club dan di metro.
Lagu favorit dia "Down on the Streets" terinspirasi dari pengalaman dia tumbuh di metropolitan Berlin. Dia tampil di teater favorit seperti House of World Cultures in Berlin, bermain di festival-festival music seperti Museum Bode Festival Isle. Penggemar dia ada di Hamburg, Cologne, Stuttgart dan masih banyak tempat di Jerman.
Pada tahun 2009 dia mengikuti International Young Singers - New Wave dan para partisipasi dari Latvia, Kazahstan, China, Italy, Indonesia, Poland, Finland, France, Ukraine dan Russia. Festival ini berada di pantai Yurmala, Latvia yang sangat populer di Eropa Timur, bekas negara uni Soviet.
Dia menjadi juara satu bersama penyanyi dari Ukraina Jamala dan memenangkan 50,000 Euro.
Sumber: Indonesia First
Salam, Buen Kesong
Agung Prasetyo